Perempuan Merdeka
"Merdeka!"
Mendengar kata itu didengungkan di seluruh pelosok Indonesia pastinya membuat hati bergetar. Bagaimana tidak, perjuangan untuk menggapai itu semua telah mengorbankan ribuan nyawa dari berbagai kalangan. Tidak terkecuali kaum perempuan.
Jika kita flash back ke masa lalu, tentunya kita akan kembali diingatkan pada beberapa tokoh perempuan yang berjuang untuk sebuah kemerdekaan. Sebutlah Cut Nyak Dien, Raden Dewi Sartika, Raden Ajeng Kartini, dan banyak lagi tokoh-tokoh wanita yang berjuang untuk membuktikan bahwa perempuan berhak mengambil peran dalam berbagai urusan di negara ini.
Dewasa ini kesetaraan gender yang digaung-gaungkan oleh para pendahulu sudah dapat direalisasikan. Terbukti dengan banyaknya perempuan yang menempati posisi strategis dalam berbagai profesi. Bahkan banyak di antara mereka yang lebih unggul dan dipercaya untuk menjadi seorang memimpin kelompoknya.
Kodrat seorang perempuan yang dituntut untuk menjalankan peran ganda, terkadang membuat perempuan harus memilih antara karir dan rumah tangga. Hal ini tentunya menimbulkan konflik batin. Kalaupun bisa melaksanakan keduanya, tetap saja perempuan harus melakukan sebuah pengorbanan.
Realitanya ketika perempuan fokus pada karir diluar rumah, dia sulit mengendalikan urusan rumah tanpa adanya bantuan. Ini selalu menjadi polemik yang membuat perempuan sering kali mengalami depresi karena merasa lelah jika suami atau atau anggota keluarga lain tidak bisa di ajak bekerja sama.
Begitu juga sebaliknya, saat dirinya ingin fokus pada keluarga dan anak-anak, perempuan harus merasa terpaksa meninggalkan cita-cita yang selama ini dia usahakan.
Perempuan merdeka adalah perempuan yang dapat mengambil keputusan untuk menentukan masa depannya sendiri tanpa belenggu. Perempuan yang merdeka adalah perempuan yang ikhlas menjalani perannya sebagai ibu, istri, dan wanita yang berkarya dalam profesinya.
Merdeka bagi perempuan di era modern ini, bukan lagi perkara kebebasan. Melainkan masalah hati. Karena sejatinya perempuan merdeka adalah perempuan yang senantiasa bahagia dan menebarkan kebahagiaan untuk orang-orang di sekitarnya.
Tasikmalaya, 29 Agustus 2010
Nurmaisyah