Saat Aku Menyadari Ketulusanmu
"Ketika jiwa dan ragaku mulai rapuh, ada kamu yang selalu membuatku teguh."
Mataku berkaca-kaca ketika melihatmu sibuk pagi ini. Memasak, menyuapi si kecil, hingga menyiapkan makanan untukku.
Sungguh ini momen yang sangat membuatku terharu. Aku tidak tahu apa yang terjadi jika kamu tidak ada bersamaku hari ini. Kamu mengurusku dengan tulus. Membawakanku minum, mengingatkanku untuk tetap istirahat.
Rasa bersalah bersarang di benakku. Hingga aku tidak bisa berhenti mencucurkan air mata. Tapi sorot matamu kembali membuatku tenang seakan. Aku harus fokus istirahat.
Kemudian kecupan hangatmu kembali membuatku terenyuh ketika hendak berangkat bekerja.
"Jangan lupa minum obat, ya!" ucapmu lembut.
Aku mengangguk dan mengantarmu dengan mata yang terus berlinang.
"Maka nikmat mana lagi yang akan aku dustakan?"