--> Skip to main content

Yesterday In Bandung:

Judul: Yesterday In Bandung
Penulis: Rinrin Indrianie, Ariestanabirah, Delisa Novarina, Puji Rahayu, Rini Ristianti
Penerbit: PT Elex Media Komputindo
ISBN: 978-602-02-7861-2

Blurb:
Yesteday, all my trouble seemed so far away (Yesterday, The Beatles)
Seperti Lima nada membentuk satu harmoni lagu, mereka memiliki masalah dan masa lalu yang bersinggungan.
Shaki, gadis Palembang dengan masalah korupsi sang ayah.
Zain, pemuda desa yang gila harta dan terjebak pergaulan hitam.
Tania, gadis iseng yang masa lalunya kelam.
Dandi, pemuda tampa yang lari dari bayang-bayang masa lalu.
Aline, pemilik kos yang menyimpan banyak misteri.
Hidup di tempat tinggal yang sama membuat mereka menyadari bahwa semua punya cerita di hati kemarin, untuk dibagi di hari ini. 
***
Saat membuka buku ini saya sangat terkesima membaca kata-kata mutiara dari Teh Rini yang beliau tulis disertai tanda tangannya.

Kalimat tersebut mengingatkan bahwa kisah cinta tidak semuanya berakhir bahagia. Namun, apa pun itu akhirnya, cinta memberi makna tersendiri dalam hidup kita. 

Novel ini saya terima langsung dari salah satu penulisnya, Teh Rini. Dia adalah sahabat di salah satu komunitas kepenulisan bernama PEDAS. 

Melihat covernya yang berwarna merah dengan gambar gitar dan nada-nada, saya langsung berpikir bahwa novel ini akan bercerita tentang seorang musisi. Tetapi saya salah. Tokoh utama dalam novel bukalah seorang musisi. Melainkan semua tokoh yang terlibat terhubung pada sebuah lagu berjudul Yesterday, dari The Beatles. 

Novel ini bercerita tentang kisah hidup lima tokoh utama dalam novel ini yaitu: Shaki, Zain, Tania, Dandi yang tinggal di sebuah kosan milik Aline. Kelima tokoh itu menjalin sebuah ikatan yang cukup dekat, persahabatan dan cinta. 

Mungkin pada awalnya tidak ada spesial dengan hubungan itu. Mereka hanya menghabiskan waktu bersama. Menikmati masakan Shaki yang sangat lezat dan menyaksikan pertengkaran Zain dan Tania setiap hari. Lagu-lagu yang mereka nyayikan secara tidak sengaja telah menghibur Dandi yang patah hati dan mengisi kekosongan hati Aline yang penuh dengan misteri.

Mereka bercerita banyak hal tentang kehidupan. Tentang mitos ikan koi tentang lagu-lagu. Namun mereka tidak pernah menceritakan gejolak dalam diri mereka masing-masing. Hingga terjebak dalam lingkaran masalah. 

Dandi yang diam-diam mencintai Shaki tetapi wanita yang dicintainya itu telah menambatkan hati pada Zain. Sementara Zain harus sabar dengan cinta sepihaknya pada Aline. Di akhir cerita saya menemukan sebuah fakta yang sangat mengejutkan karena ternyata Aline harus memendam cinta terlarangnya pada Tania. Lingkaran cinta yang sungguh rumit, tetapi dirangkai dengan bahasa yang ringan dan mudah dicerna membuat novel ini sangat menarik.

Konflik-konflik yang terjadi selalu berhubungan dengan masa lalu tokoh.  Mungkin ini yang membuat para penulis sepakat memberi judul Yesterday. Setting Bandung sebagai kota besar menjadi daya tarik tersendiri. Saya bisa membayangkan seluruh adegan hingga tempat adegan itu terjadi dengan begitu detail. 

Sebenarnya saya kecewa karena kisah Zain dan Aline berakhir dengan menyedihkan. Zain pergi pada dunia hitam sementara Aline hanya menikmati kekosongan. Meskipun demikian saya bahagia karena Tania menemukan belahan jiwanya. Dandi akhirnya bisa bersama dengan Shaki. 

Prolog dan Epilog dalam novel ini bercerita tentang kerinduan. Membuat saya selalu rindu membaca novel ini.

"Jika rindu bisa membunuh, niscaya saya sudah mati berkali-kali...." 
(Aline, Yesterday in Bandung)

Terima kasih!





Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar