--> Skip to main content

Hari Ke-7: Self Talk

Belajar dari pengalaman hari kemarin. Saya lelah hingga ketiduran lalu lupa membuat jurnal komunikasi produktif. Hari ini saya meluangkan waktu untuk merenung saat matahari kecil saya tengah terlelap.

Hal yang selalu membuat saya merasa tidak mampu adalah berani memulai namun tidak bisa menjaga agar selalu konsisten. Ada saja alasan yang membuat saya membenarkan perbuatan lalai. 

Fenomena ini terjadi juga saat matrikulasi di mana saya tidak menyelesaikan seluruh tantangan hingga tuntas. Ada bagian penting yang saya lewati dengan dalih sibuk. 

Hari ini saya berbicara dengan diri saya pribadi. Kembali mereview apa alasan saya terjun dalam sebuah komunitas besar ini. Apakah hanya untuk sebuah tugas? Apakah hanya untuk memenuhi  kelulusan? Atau ada yang lebih besar dari itu?

Tentu saja jika ditanya tentang kenapa saya ada di kelas Bunda Sayang ini, secara lisan saya ingin belajar untuk menjadi pribadi lebih lebih baik. Mendapatkan ilmu dan wawasan yang baik, benar, dan bermanfat bagi saya saat ini hingga masa depan. 

Realitanya, saya hanya mengamalkan ilmu itu hanya sebagai bahan penelitian, saya ingin membuktikan jika ilmu itu saya terapkan, apakah dampaknya??? 

Ya, saya dalam 6 hari ke belakang, kalang kabut mencari temuan untuk dijadikan jurnal. Sehingga saat saya merasa tidak menemukan temuan yang berarti karena terlalu lelah, jari saya berhenti menulis. Dan hanyut dalam rasa bersalah. 

"Hahaha! Dasar Baper! Kenapa harus merasa bersalah? Cuma absen 1 kali. Bukankah hanya dengan 10 jurnal, tugas kami tuntas?"  

Saya menertawakan diri sendiri. Realita yang tidak mungkin saya pungkiri adalah pernyataan itu benar. Saya tidak perlu sesedih itu hanya karena tidak sempat mengumpulkan tugas. Ada yang lebih penting yang perlu saya renungi.

- Dalam 6 hari saya mengalami perkembangan yang signifikan dalam mengatur emosi dan meningkatkan level kesabaran menghadapi si kecil.

- Dalam 6 hari saya lebih cepat merespon panggilan si kecil. Mencoba menyelami duniannya. Memahami apa yang dia inginkan.

-Dalam 6 hari saya mencoba untuk tidak memaksa. Memberi si kecil jeda untuk mencerna kalimat saya.  

-Dalam 6 hari saya merasa anak saya lebih tenang dan penurut di bandingkan sebelumnya. 

-Dia memang tetap menagis, tetapi tangisannya itu menunjukkan bahwa dia mulai memahami apa yang saya maksud. Tangisannya menunjukkan bahwa dia menerima kalimat-kalimat yang saya katakan. Meski dia belum paham benar arti seaungguhnya.

Ini sebuah pencapaian yang harus saya rayakan. Alhamdulillah. Terima kasih para KakaWi, Mak Kasata, dan teman-teman kelas Bunda Sayang banyak warna yang telah kalian berikan selama 6 hari. 

Setelah ini saya berencana untuk konsisten pada apa yang sudah saya mulai hingga menyelesaikannya dengan baik. Bukan hanya untuk sebuah penyelesaian tugas saja. Melainkan untuk berproses menjadi pribadi yang lebih baik. 

Untuk self talk yang receh tapi bermakna ini, saya ingin memberi penghargaan untuk saya pribadi dengan ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️

Selamat menyambut hari baru, wahai diri!

#harike7
#tantangan15hari
#zona1komprod
#pantaibentangpetualang
#institutibuprofesional
#petualangbahagia
#pulauimpian
#bunsaybatch6



Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar